Sabtu, 08 Maret 2014

Karya tulis ilmiah tentang Lele

USAHA LELE DUMBO BAPAK JOKO MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT DHUSUN NGERENG ERENG DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN BATUWARNO


Karya Tulis Ini Disusun Sebagai Sarana Berlatih Berpikir Ilmiah dan Sebagai Syarat Mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas XI

Disusun oleh:
Nama               :
NIS                 :
Kelas               :


PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BATURETNO
2014
PENGESAHAN
Karya tulis ini telah disetujui oleh pembimbing dan disahkan oleh Kepala SMA Negeri 1 Baturetno pada,
hari                  :
tanggal                        :

Mengetahui,

Pembimbing I,                                                             Pembimbing II,


Mengesahkan,
Kepala SMA Negeri 1 Baturetno


Dra. Yuli Bangun Nursanti, M. Pd.
Pembina
NIP 19640720 199512 2 003


Motto:
1.      Kesempatan hanya datang satu kali tidak berulang kali
2.      Kesempatan hanya datang untuk orang orang yang mau berusaha
3.      Kesulitan datang dari pandangan orang itu sendiri
4.      Tidak akan ada masalah tanpa penyelesaian
5.      Sebaiknya berjuang untuk hidup dari pada hidup mewah penuh dosa

















PERSEMBAHAN














Karya tulis ini penulis persembahkan kepada:
1.      Orang tua tercinta
2.      Keluarga besar tersayang
3.      Teman teman XI IPS 5
4.      Pembaca yang budiman



KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah dengan lancar dan baik.
            Dalam karya ilmiah ini penulis berusaha menyampaikan bagaimana cara budidaya lele dengan baik dan benar agar menghasilkan kualitas lele yang baik.
            Terselesainya, penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dorongan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1.      Dra. Yuli Bangun Nursanti, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Baturetno.
2.      Ibu Ekowati Sulistyoningsih, S.Pd dan ibu Susi Dewi Maulana, S.Pd selaku pembimbing karya ilmiah.
3.      Semua pihak yang telah membantu penyusunan karya ilmiah ini.

 Penulia menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih dari kesempurnaan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi pembaca yang budiman.
Baturetno,…2014

Penulis


DAFTAR ISI
Halaman judul…………………………………………………………….i
Pengesahan………………………………………………………………..ii
Moto………………………………………………………………………iii
Persembahan……………………………………………………………...iv
Kata pengantar…………………………………………………………….v
Daftar isi…………………………………………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang…………………………………………………1
B.     Rumusan masalah……………………………………………...1
C.     Tujuan………………………………………………………….2
D.    Kegunaan penelitian…………………………………………...2
E.     Metode penelitian……………………………………………..2
F.      Hipotesis………………………………………………………3
G.    Waktu dan lokasi penelitian…………………………………3
H.    Sistematika penelitian…………………………………………3
BAB II KERANGKA TEORI
A.    Lele……………………………………………………………5
B.     Jenis lele……………………………………………………….5
C.     Memelihara lele secara terpadu……………………………….7
D.    Cara mengobati penyakit lele………………………………11
BAB III PENBAHASAN
A.    Analisa hasil usaha…………………………………………12
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan…………………………………………………14
B.     Saran………………………………………………………..15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………16
LAMPIRAN……………………………………………………………17
           





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Sebagian besar masyarakat indonesia pasti sudah mengenal lele dan hampir sebagian besar dari mereka pernah mengkonsumsi lele karena begitu populernya lele, sehingga di warung warung atau restoran menyediakan lele sebagai salah satu makanan yang disajikan.

Lele merupakan salah satu komonditas perairan yang di budidayakan di air tawar, mempunyai kandungan gizi dan protein yang cukup tinggi sehingga banyak orang yang mengkonsumsi lele dari berbagai lapisan dan tingkatan masyarakat, karena disamping harganya cukup terjangkau selain itu pemeliharaan lele tidak terlalu rumit dibandingkan jenis ikan lainnya , sehingga banyak orang yang membudidayakannya.

B.     Rumusan masalah
1.      Bagaimana cara memelihara lele secara terpadu?
2.      Cara mencegah atau mengobati penyakit lele?
3.      Seberapa besarkah hasil usaha pembesaran lele agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat ?
C. Tujaun
a.       Tujuan Praktis
Untuk mengenalkan kepada pembaca khususnya guru, siswa dan masyarakat umum agar mereka mengenal bagaimana cara memelihara lele dengan baik dan benar agar menghasilkan kualitas lele yang baik.
b.      Tujuan Akademis
Karya tulis ini disusun sebagai sarana berlatih berpikir ilmiah dan sebagai syarat mengikuti ulangan kenaikan klas XI.

D. Kegunaan Penelitian
a)      Dari segi  teoritis
Memberikan sumbangan wawasan dan ilmu mengenai usaha lele dumbo.
b)      Dari segi praktis
Penelitian ini diharapkan mampu mengetahui lebih mendalam mengenai usaha lele dumbo sehingga diharapkan lebih banyak masyarakat yang berusaha untuk meningkatkan pendapatan engan membudiyakan lele dumbo.
E. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dan informasi  yang diperlukan, penulis menggunakan metode observasi atau teknik pengamatan langsung.teknik wawancara.dan teknik studi kepustakaan atau study pustaka. Tidak hanya itu, kami juga mencari bahan dan sumber – sumber dari media masa elekronik yang berjangkuan internasional yaitu Internet
.
F. Hipotesis
            Penelitian ini dilakukan dari keyakinan penulis setelah cukup melakukan pengenalan terhadap masalah yang diangkat.Adapun keyakinan / hipotesis tersebut yaitu “ kurangnya pemahaman masyarakat terhadap salah satu faktor yang paling dominan untuk dapat dikatakan sebagai “penyebab”.
Waktu dan lokasi penelitian :
a.) Waktu pelaksanaan :
b.) Lokasi  / tempat :

G.  Sistematika penelitian
             Pada karya ilmiah ini, akan dijelaskan hasil penelitian dimulai dari bab pendahuluan yang isinya meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah,  pembatasan masalah, perumusan masalah,kegunaan masalah, tujuan peniliti,  metode penelitian, hipotesis, waktu dan lokasi penelitian sampai terkhir sistematika penelitian.dilanjutkan denganbab kedua yang berisi kerangka teori yang terdiri dari beberapa tokoh ahli. Lalu dilanjutkan dengan bab ke tiga yang berisi dikumpulkan sesuai dengan sistematika penulisan yang tercantum dalam bagian pendahuluan dan diakhiri dengan bab ke empat yang berisi simpulan yang disusun sesuai dengan urutan permasalahan yang telah dirumuskan dan saran yang berisi suatu tindakan yang perludilakukan oleh semua pihak tertentu sesuai dengan temuan yang diperoleh dalam penelitisn serta oprasional.




BAB II
KERANGKA TEORI
A. Lele
            Ikan lele (llarias sp) merupakan ikan air tawar yang dapat hidup di tempat-tempat kritis, seperti rawa, sungai, sawah, kolam ikan yang subur, kolam ikan yang keruh, dan tempat berlimpur yang kekurangan oksigen.Ikan Lele termasuk dalam famili Claridae dan sering juga disebut Mud Fish atau Cat Fish.
            Di Indonesia, Ikan Lele dikenal dengan beberapa nama daerah, seperi ikan maut.(Sumatera Utara dan Aceh), keling (Sulawesi Selatan), dan cepi (Bugis). Ikan lele lebih dikenal sebagai hewan Karnifora karene kegemarannya makan cacing,Serangga air dan udara.
            Pada tahun 1980-an, masuklah Variates lele dumbo (Clarias Ganiepinus) yang berasal dari Afrika.pada tahun 2000-an, mulai dikenal lele phyton. Lele ini berasal dari Pandeglang, Banten, yang merupakan hasil kawin silang antara Lele Dumbo lokal dan ekx Thailland. Sebelumnya para ilmuwan Indonesia juga berhasil juga mengembangkan Varientas Lele Sangkuriang yang merupakan pengembangan dari Varietas Lele Dumbo.



B. jenis Lele
            Di Indonesia ada beberapa jenis Lele yang sudah dikembangkan, yaitu :
-        Clarias Batrachus, dikenal sebagai ikan Lele (Jawa), ikan Kalana (Sumatra Barat). Ikan maut (Sumatera Utara), dan pintet (Kalimantan Selatan).
-        Clarias Teysmani, dikenal sebagai lele kembang (Jawa Barat), kalang putih (Padag).
-        Clarias Nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan Lindi (Jawa). Ikan lele (Kalimantan Selatan).
-        Clarias Loicanthus, yang  dikenal sebagai ikan keli (Sumatra Barat), ikan Penang (Kalimantan Timur).
-        Clarias Geriepinus yang dikenal sebagi lele Dumbo (Lele Dombo).King Cat Fish, berasal dari Afrika.
            Dari keseluruhan jenis lele tersebut, Clarias Bathrichus (lele lokal) dan Clanial Qariepinus (lele Dumbo) yang paling populer, sedang jenis ikan yang lain kurang populer bahkan sudah langka dan jarang ditemukan. Sejalan dengan semakin tingginya minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan lele, ini ada beberapa jenis lele unggulan dan banyak dibudidayakan oleh peternak ikan lele yaitu :
1.      Lele Dumbo
            Jenis lele ini banyak dibudidayakan, secara umum lele dumbo mirip dengan lele lokal hanya ukuran tubuh lele dumbo lebih besar dibanding lele lokal. Karena tubuh lele dumbo akan berubah bercak-bercak hitam dan putih bila terkejut atau stres.
            Beberapa literatur menyebutkan lele dumbo merupakan hasil perkawinan silang dua species, yaitu antara leel betina Clarias Fuscus dari Taiwan dan lele jantan Clarias Mossambicus dari Afrika. Dari hasil perkawinan tersebut, diduga sifat-sifat lele jantan lebih dominana.
2.      Lele Sangkuriang
            Salah satu varietas unggulan lele dumbo adalah lele Sangkuriang. Lele Sangkuriang merupakan perkawinan antara leel Dumbo betina Fa dengan lele dumbo jantan > F6 dan menghasilkan leel dumbo jantan Fa-6. Selanjutnya lele dumbo jantan Fa-6 dikawinkan kembali dengan lele dumbo betina Fa sehingga dihasilkan leel Sangkuriang. Kemunculan leel Sangkuriang dilatar belakangi kualitas leel dumbo yang cenderung semakin menurun.
3.      Lele Pithon
            Lele pithon merupakan hasil perkawinan antara indukan betina leel eks thailand dengan indukan jantan lele dumbo F6. Perkawinan induk tersebut menghasilkan lele yang mempunyai ciri, warna dan entuk kepal hampir menyerupai ular pithon, yaitu mulut kecil dan kepala pipih memanjang dengan warna yang cerah, hingga akhirnya lele jenis ini disebut leel pithon.
            Ciri lain adalah leel pithon mempunyai punuk dibelakang kepala, ekor bulat dan sungut lebih panjang dibandingkan lele dumbo biasa. Keunggulan lele pithon pertumbuhanya lebih panjang dibandingkan lel dumbo biasa. Keunggulan lele pithon pertumbuhanya lebih cepat, berukuran seragam, tingkat kelulusan hidup (SR) tinggi dan relatif lebih tahan terhadap serangan penyakit.
C.     Memelihara lele secara terpadu
1.      Persiapan kolam
Sebelum ditebari benih lele, kolam dipersiapkan lebih dahulu. Bentuk dan luas kolam disesuaikan dengan lahan kolam disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Bias bundar, persegi panjang, ata bujur sangkar. Hal yang harus diperhatikan kolam harus mudah memperoleh perairan . kedalaman air kolam sebaiknya 75-100 cm. bila lele yang dipelihara kecil - kecil ( berukuran benih ) maka kedalaman kolam dapat semakin dangkal , tetapi tetap minimum 40 cm.
Luas kolam sebaiknya dibatasi untuk memudahkan penanganan. idealnya 50 meter persegi. Ukuran bisa 5 x 10 meter atau 12,25 x 4 meter.tiap petak dilengkapi pintu pemasukan air dan pintu pembuangan. Cara ini untuk memudahkan pengeringan kolam, penggantian air lebih sempurna juga dapat menekan biaya dengan tidak perlu membeli pompa sedot air.
2.      Syarat air Memelihara lele tidak membutuhkan air melimpah asal tidak tercemar limbah industri meski menurut penelitian air yang terbaik adalah bila air mengalir bias bermacam – macam sungai, saluran irigasi atau pompa. Dengan demikian, terbuka kesempatan berternak lele pada lahan yang tidak memiliki atau saluran irigasi. Untuk tumbuh sempurna lele memerlukan air dengan ph 6, 5 – 7,5 berusaha antara 25 – 35, dan ladar oksigen terlarut 3 ppm.
Sedangkan saluran pemasukan air dibuat parallel ( pintu pemasukan air tersendiri dari sumber air ). Jika pintu pemasukan air dibuat sistem seri apabila kolam yang diatas kena penyakit, maka kolam dibawahnya akan kena juga.
3.      Ukuran benih
Benih yang akan diebarukuranya harus seragam dan ditebar pada ukuran kurang lebih 3 – 5 cm. sebelum ditebar benih direndam dalam larutan antibiotic seperti ferramycine. sebanyak satu sendok teh dengan 10 liter air. Perendaman dilakukan selam 15 menit. Gunannya agar lebih kuat dan terhadap penyakit.
            Benih yang akan ditebarkan dipilih yang sehat . tanda – tanda benih sehat antara lain :
a.       Badan tidak luka
b.      Kulit nampak mengkilat
c.       Gerakannya gesit
d.      Akan terkejut jika wadahnya diketuk.
Lele dapat menunjukkan warna pucat atau sebaliknya tampak hitam karena stress dalam pengangkutan atau karena kepanasan. Namun hal ini tidak akan berlangsung lama, akan kembali normal asalkan gerakkan benih masih gesit.
4.      Cara penebaran
Cara menebar benih lele tidak boleh langsung dituang tetapi di adaptasi dulu agar suhu air di dalam tempat benih sama dengan suhu air kolam.teknik paling aman adalah dengan mengapungkan tempat pengangkut benih di permukan air kolam selama setengah jam. Berikutnya, ikatan alat angkut di  buka sambil menyiduk air kolam ke plastik pengangkut sedikit demi sedikit.  Kemudian biarkan lagi terapung kurang lebih 15 menit. Setelah itu biarkan benih keluar sendiri menuju air kolam.
5.      Pemberian Pakan lele
Makanan lele berupa pellet berkadar protein 25 % dan di beri pakan tambahan seperti sisa makanan, ampas kelapa, dedak, dan daun – daunan. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
            Cara pemberian Pellet maupun makanan pengganti pellet di sajikan dalam baki kayu atau tampah yang di beri tali dan kemudian gagang ditenggelamkan ke dasar kolam. Jumlah makanan dinaikan seiring bertambahnya bobot lele.

6.      Masa Pemanenan
Sekitar 3 sampai 4 bulan kemudian lele sudah siap di panen. Lele yang siap di panen ukuran badanya kurang lebih 150 – 200 gr per ekornya. Ukuran berupa ini adalah ukuran yang sangat dibutuhkan oleh konsumen atau restoran. maka panen lele dengan car mengeringkan kolam.
            Setelah kolam kering, lele diambil menggunakan jarring stsu lsmbil. Jika takut kena patil, penangkapan dapat dibantu dengan memasukkan potongan – potongan pralon atau bamboo. Lele yang gemar bersembunyi ini akan berkumpul dalam lubang paralon atau bambu dan mudah ditangkap. Kemudian lele siap didistribusikan ke para pemesan.
D.    Cara mengobati penyakit lele
Penyakit pada lele biasanya disebabkan oleh mikro organisme yang bersifat parasit yang hidup pada tubuh lele, mikroorganisme ini biasanya berupa virus, bakter, jamur, dan protozoa yang berukuran kecil. Beberapa penyakit pada lele antara lain:

1.      Penyakit karena Bakteri Aeromonas hidrophillian oleh mikroorganisme.
Gejalanya: warna tubuh menjadi gelam,kulit kasat dan timbul pendarahan.
Pengobatan: melalui makanan antara lain pakan dicampur terramycine.
2.      Penyakit tuberculosis yang disebabkan bakteri Mycobacterium Fortoitum.
Gejalanya: Tubuh ikan berwarna gelap,  perut bengkak, bintik putih disekitar mulut dan sirip.
Pengobatan: Dengan Terramycine dicampur dengan makanan 5 – 7, 5 gr /100 ikan 1 hari selam 5 – 15 hari.
3.      Penyakit karena jamur
Gejalanya: ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas, pada daerah luka atau ikan yang sudah lemah.
Pemgobatan: ikan direndam pada malachite green oxalate 2,5 – 3 ppm selama 30 menit.
4.      Penyakit cacing trematocla
Gejalanya: insang yang dulu sakkit menjadi luka – luka, kemudian timbul pendarahan akibatnya  pernafasan terganggu.
Pengobatanya: ikan direndam Furazolidan dengan dosis 20 mg/kg ikan selama 10 – 15 menit.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                  
BAB III
PEMBAHASAN

A.    Analisa usaha pembesaran
Hasil usaha pembesaran budaya budidaya lele yang dilakukan oleh bapak joko di susun ngereng  - ngereng desa Sumberagung Kecamatan Batuwarno sebagai berikut:
1.      Pengeluaran
Pada benih lele, masing – masing kolam lele, harganya Rp. 150.- dan pada 1 kolam lele itu berisi 1000 benih lele, jadi di tempat bapak Joko terdapat 6 kolam lele berarti jumlah total lele yang ada 6000 benih lele, jadi hasil semuanya yaitu masing – masing lele Rp. 150,- dikalikan 6000 benih lele yaitu Rp. 900.000,-
Pakan lele yang harganya Rp. 209.000. dan pakan setiap bulan, lele menghabiskan 9 sak lele dikali Rp. 209.000 hasilnya Rp. 1. 881. 000.
Pada perawatan lele, obat – obatan lele harganya Rp. 150.000, dan biaya pengaliran kolam lele yaitu Rp. 200.000,-
Pekerja bapak Joko yang hanya membantunya saat pemanenan saja yaitu 2 pekerja, dan masing- masing dibayar Rp. 200.000 setiap
Jadi total semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh bapak Joko pada usaha budidaya lelenya yaitu Rp. 3. 331.000
2.      Pendapatan
Dari 6000 ekor lele hanya mampu menghasilkan 420 kg, dan harga perkilo lele Rp. 12. 000,- jadi hasil keseluruhanya yaitu 420 kg lele dikalikan Rp. 12. 000 hasilnya Rp. 5. 040. 000,-
3.      Laba usaha
Laba usaha yang mampu dihasilkan bapak Joko yaitu jumlah pendapatan di kurangi jumlah pengeluaran keseluruan jadi  Rp. 5. 040. 000,- di kurangi Rp. 3. 331. 000 hasilnya Rp. 1. 709.000 ,- ( keuntunganya usaha bapak Joko selama 3 bulan ), dan keuntungan perbulannya yaitu Rp. 1 . 709. 000, - dibagi 3 bulan hasilnya ± Rp.569. 700. - 
Dari dara diatas dapat kita ketahui bahwa budidaya lele merupakan usaha sampingan yang menguntungkan selain itu hasil laba dari budidaya lele Bapak Joko mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dhusun ngereng – ngereng desa Sumberagung Kecamatan Batuwarno.    








Tidak ada komentar:

Posting Komentar